MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA
- PENGANGGURAN
Ø Latar
Belakang
Menurut saya, pengangguran adalah seseorang yang
seharusnya bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan pada usia angkatan kerja
tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Bisa juga dikatakan yang sedang bekerja
berhenti bekerja dikarenakan mencari pekerjaan yang lebih baik. Pengangguran di
Indonesia sangat amat memprihatinkan karena banyak nya persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan akan tetapi lapangan pekerjaan amat sangat terbatas. Oleh
sebab itu, harusnya ada perhatian sejenak dari pemerintah.
Untuk mengurangi pengangguran. Solusinya adalah :
Membuat pelatihan program kerja, Memberikan informasi yang cepat apabila ada
lowongan di sector lain, Mendorong majunya pendidikan, Mengikuti bisnis
online, Meningkatkan program transmigasi, membuat grup
lowongan kerja.
Ø Penjelasan
Masalah pengangguran di Indonesia masih menjadi masalah
ekonomi utama yang sampai saat ini belum bisa diatasi. Sampai tahun 2008,
tingkat pengangguran terbuka masih berada pada kisaran 9% dari jumlah angkatan
kerja berada pada kisaran 9 juta orang. Sebagaimana kita ketahui, bahwa terjadi
perubahan patern perekonomian paska krisis dari usaha yang padat karya ke usaha
yang lebih padat modal. Akibatnya pertumbuhan tenaga kerja yang ada sejak tahun
1998 s/d 2004 terakumulasi dalam meningkatnya angka pengangguran. Dilain sisi,
pertumbuhan tingkat tenaga kerja ini tidak diikuti dengan pertumbuhan usaha
(investasi) yang dapat menyerap keberadaannya. Akibatnya
terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia yang pada puncaknya di
tahun 2004 mencapai tingkat 10% atau sekitar 11 juta orang.
- Definisi Dan Pengertian Pengangguran
- Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
- Jenis-jenis Pengangguran
v Pengangguran
Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena suatu alasan tertentu.
v Setengah
Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama
seminggu.
v Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
- Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
o Pengangguran
konjungtural (Cycle Unemployment)
Pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
Pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
o Pengangguran
Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
o Pengangguran
Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :
Akibat permintaan berkurang
Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
Akibat kebijakan pemerintah
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :
Akibat permintaan berkurang
Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
Akibat kebijakan pemerintah
o Pengangguran
Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan durian yang menanti musim durian.
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan durian yang menanti musim durian.
o Pengangguran
Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
o Pengangguran
Teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi untuk menggantikan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia. Ini akibat dari kemampuan dan keahlian pekerja yang kurang mampu menyesuaikan dengan harapan perusahaan.
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi untuk menggantikan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia. Ini akibat dari kemampuan dan keahlian pekerja yang kurang mampu menyesuaikan dengan harapan perusahaan.
o Pengangguran
siklus
Pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karena ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
Pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karena ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
- SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN
a)
Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan
Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
b)
Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
c)
Kebutuhan jumlah,jenis tenaga terdidik dan
penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
d)
Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja
Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia
e)
Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar
daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
- DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN
a)
Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu
Negara
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
i.
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak
dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena
pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai
masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang
seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan
lebih rendah.
ii.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan
nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini
terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian
me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian,
pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan
pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang
sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
iii.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan
ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan
berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan
berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha)
untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat
investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
b)
Dampak pengangguran terhadap Individu yang
Mengalaminya dan Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
§ Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
§ Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
§ Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
§ Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
§ Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
§ Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.
- KEBIJAKAN – KEBIJAKAN PENGANGGURAN
i.
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
ii.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:
1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya
2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
3. Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri
4. Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya
5. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:
1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya
2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
3. Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri
4. Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya
5. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
iii.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
iv.
Cara mengatasi Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :
1. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
2. Meningkatkan daya beli Masyarakat.
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :
1. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
2. Meningkatkan daya beli Masyarakat.
2. KEMISKINAN
Ø Latar
Belakang
Di Indonesia kemiskinan masih menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia. Kemiskinan adalah posisi kehidupan pada saat tidak memiliki makanan, pendidikan, pakaian dan lainnya. kemiskinan di indonesia ini amat sangat memprihatinkan daerah perkotaan pun masih ada saja masyarakat yang mengalami siklus akses yang sulit untuk pendidikan. Oleh karena itu perlunya upaya baik dari diri sendiri dan pemerintah. Hal ini juga dikarenakan SDA yang tidak dapat dikelola dengan baik, dan SDM yang rendah, tidak memiliki pengetahuan baik di bidang pertanian maupun penindustrian.
Untuk mengurangi adanya kemiskinan yaitu : 1. Memberikan BLT kepada masyarakat miskin,,2. Membrantas koruptor, karena koruptor salah satu penyebab kemiskinan, 3. Memperbaiki sistem pendidikan, 4. Tidak bergantung pada negara lain, hasil sumber daya alam yang kita miliki haruslah dikelola sebaik mungkin, 5. dan Menyisihkan sebagian harta kita bagi orang yg membutuhkan.
Ø Penjelasan
Secara etimologis “kemiskinan” berasal dari kata “miskin”
yang artinya tidak berharta benda dan serba kekurangan. Departemen Sosial dan
Biro Pusat Statistik, mendefinisikan sebagai ketidakmampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak (BPS dan Depsos,2002). Dalam
konteks politik, John Friedman mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu
ketidaksamaan kesempatan dalam mengakumulasikan basis kekuatan sosial. Frank
Ellis (dalam suharto,2005) menyatakan bahwa kemiskinan memiliki berbagai
dimensi yang menyangkut aspek ekonomi, politik dan sosial-psikologis.
Orang disebut miskin jika dalam kadar tertentu sumber daya
ekonomi yang mereka miliki di bawah target atau patokan yang telah ditentukan.
Yang dimaksud dengan kemiskinan sosial adalah kurangnya jaringan sosial dan
struktur sosial yang mendukung orang untuk mendapatkan kesempatan - kesempatan
agar produktivitasnya meningkat.
- Ciri ciri masyarakat miskin
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan menurut para Ahli.
Beberapa faktor yang menimbulkan kemiskinan menurut Hartomo dan Aziz dalam Dadan Hudyana (2009:28-29) yaitu :
1). Pendidikan yang Terlampau Rendah
2). Malas Bekerja
3). Keterbatasan Sumber Alam
4). Terbatasnya Lapangan Kerja
5). Keterbatasan Modal
- Kartasasmita dalam Rahmawati (2006:4) mengemukakan bahwa, kondisi kemiskinan dapat disebabkan oleh sekurang-kurangnya empat penyebab, diantaranya yaitu :
1. Rendahnya Taraf Pendidikan
Taraf pendidikan yang rendah mengakibatkan kemampuan pengembangan diri terbatas dan meyebabkan sempitnya lapangan kerja yang dapat dimasuki. Taraf pendidikan yang rendah juga membatasi kemampuan seseorang untuk mencari dan memanfaatkan peluang.
2. Rendahnya Derajat Kesehatan
Taraf kesehatan dan gizi yang rendah menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya pikir dan prakarsa.
3. Terbatasnya Lapangan Kerja
Selain kondisi kemiskinan dan kesehatan yang rendah, kemiskinan juga diperberat oleh terbatasnya lapangan pekerjaan. Selama ada lapangan kerja atau kegiatan usaha, selama itu pula ada harapan untuk memutuskan lingkaran kemiskinan.
4. Kondisi Keterisolasian
Banyak penduduk miskin secara ekonomi tidak berdaya karena terpencil dan terisolasi. Mereka hidup terpencil sehingga sulit atau tidak dapat terjangkau oleh pelayanan pendidikan, kesehatan dan gerak kemajuan yang dinikmati masyarakat lainnya.
3. Inflasi
Ø Latar Belakang
inflasi adalah kenaikan harga yang terus-menerus. inflasi suatu keadaan yang amat memprihatinkan seharusnya harga periode tetap. tetapi ini malah mengalami kenaikan yang amat tragis. oleh karena itu harus adanya penegasan dari kebijakan-kebijakan yang telah di tetapkan.
Untuk mengatasinya adalah 1) operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga 2) menaikan cadangan kas, 3) mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. 4) Kebijaksanaan Penentuan Harga 5) mengurangi jumlah uang yang beredar.
Ø Penjelasan
Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian di Indonesia
1. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Umum
a. Mendorong penanaman modal spekulatif Pemilik modal lebih cenderung menanamkan modalnya dalam bentuk tanah atau emas dari pada ditanamkan pada investas yang produktif.
b. Tingkat bunga meningkatJika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi maka para pemilik modal akan cenderung menyimpan uangnya, akibatna investasi akan berkurang.
c. Adanya ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa yang akan dating
d. Timbulnya masalah dalam neraca pembayaran Hal tersebut diakaibkan karena harga impor lebih mudah dari pada barangdalam negeri, akibatnya nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor. hal ini akan menyebabkan neracapembayaran defisit serta nilai rupiah makin turun
e. Daya beli masyarakat turun dikarenakan nilai mata uang turun.
2. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Khusus
a. Dampak inflasi terhadap pendapatan
a) Inflasi akan merugikan bagi mereka yang berpendapatan tetap, seperti; pegawai negeri. Contoh, amir seorang pegawai negeri memperoleh gaji Rp. 60.000.000 setahun dan laju inflasi 10%. Bila penghasilan Amir tidak mengalami perubahan, maka ia akan mengalami penurunan pendapatan riil sebesar 10% x Rp. 60.000.000 = Rp. 6.000.000.
b) Kerugian akan dialami bagi mereka yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai.
c) Kerugian akan di alami para kreditur , bila bunga pinjaman yang di berikan lebih rendah dari inflasi . Di lain pihak ada yang di untungkan dengan adanya inflasi.
b. Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat
a) Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien ada saat terjadi inflasi.
b) Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat terhadap beberapa jenis barang.
c. Dampak inflasi terhadap produksi
a) Inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan harga barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen.
b) Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran dilakukan antara barang dengan barang.
2.3 Cara Mengatasi Inflasi
Usaha untuk mengatasi terjadinya inflasi harus di mulai dari peyebab terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya. Secara teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah,yaitu dengan cara mengatasi pokok pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar. Berikut ini kebijakan yang di harapkan dapat mengatasi infasi :
1. Kebijakan Moneter
Adalah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi uang yang beredar dari kredit. kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah sebagai berikut;
a. kebijak diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan suku bunga bank. Hal ini di harapkan permintaan kredit akan berkurang .
b. operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga
c. menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang
d. pemberian kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit.
2. Kebijakan Fiskal
Adalah kebijakan yang menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara lansung dapat memengaruhi permintan total dan memengaruhi harga. berikut adalah contoh kebijakan fiscal:
a. menaikan tarif pajak, diharapkan masyarakat akan menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak, sehingga dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
b. mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
3. Kebijakan Non Moneter
Kebijakan Non moneter yang dilakukan untuk mengatasi inflasi adalah sebagai berikut:
a. Menaikan hasil produksi ,pemerintah memberikan subsidi kepada industri untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak , sehingga harga akan menjadi turun.
b. Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat buruh untuk tidak meminta kenaikan upah disaat sedang inflasi.
c. Pengawasan harga , kebijakan pemerintah dengan menentukan harga maksimum bagi barng-barang tertentu.
4. Kebijaksanaan yang berkaitan dengan output
Kebijakan ini dapat memperkecil laju inflasi.
5. Kebijaksanaan Penentuan Harga
Kebijakan ini secara langsung terjun melakukan operasi pasar untukmengendalikan harga.
4. Korupsi
Ø Latar Belakang
korupsi adalah tindakan yang melawan hukum dengan menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi dan merugikan orang lain. Ini biasa dilakukan oleh pejabat yang mementingkan diri sendiri. Yaitu yang biasa melakukan politikus maupun politisi. Oleh karena itu harus adanya penengakkan hukum
untuk mengatasinya adalah yaitu : 1) harusnya ada ketegasan hukum, 2) menciptakan pendidikan anti korupsi 3) memperkuat iman 4) adanya larangan menerima hadiah dan suap 5) memperberat sanksi
Ø Penjelasan
Dampak Korupsi Terhadap Perekonomian
1. Dampak Kualitatif Korupsi Terhadap Perekonomian
Korupsi mengurangi pendapatan dari sektor publik dan meningkatkan pembelanjaan pemerintah
untuk sektor publik. Korupsi juga memberikan kontribusi pada nilai defisit fiskal yang besar,
meningkatkan income inequality, dikarenakan korupsi membedakan kesempatan individu dalam
posisi tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas pemerintah pada biaya yang
sesungguhnya ditanggung oleh masyarakat Ada indikasi yang kuat, bahwa meningkatnya
perubahan pada distribusi pendapatan terutama di negara negara yang sebelumnya memakaii
sistem ekonomi terpusat disebabkan oleh korupsi, terutama pada proses privatisasi perusahaan
negara Lebih lanjut korupsi mendistorsi mekanisme pasar dan alokasi sumber daya dikarenakan:
2. Korupsi mengurangi kemampuan pemerintah untuk melakukan perbaikan dalam bentuk peraturan dan kontrol akibat kegagalan pasar (market failure). Ketika kebijakan dilakukan dalam pengaruh korupsi yang kuat maka pengenaan peraturan dan kebijakan, misalnya, pada perbankan, pendidikan, distribusi makanan dan sebagainya, malah akan mendorong terjadinya inefisiensi.
3. Korupsi mendistorsi insentif seseorang, dan seharusnya melakukan kegiatan yang produktif menjadi keinginan untuk merealisasikan peluang korupsi dan pada akhimya menyumbangkan negatif value added.
4. Korupsi menjadi bagian dari welfare cost memperbesar biaya produksi, dan selanjutnya memperbesar biaya yang harus dibayar oleh konsumen dan masyarakat (dalam kasus pajak), sehingga secara keseluruhan berakibat pada kesejahteraan masyarakat yang turun.
5. Korupsi mereduksi peran pundamental pemerintah (misalnya pada penerapan dan pembuatan kontrak, proteksi, pemberian property rights dan sebagainya). Pada akhirnya hal ini akan memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
6. Korupsi mengurangi legitimasi dari peran pasar pada perekonomian, dan juga proses demokrasi. Kasus seperti ini sangat terlihat pada negara yang sedang mengalami masa transisi, baik dari tipe perekonomian yang sentralistik ke perekonomian yang lebih terbuka atau pemerintahan otoriter ke pemerintahan yang lebih demokratis, sebagaimana terjadi dalam kasus Indonesia.
Korupsi mengurangi pendapatan dari sektor publik dan meningkatkan pembelanjaan pemerintah
untuk sektor publik. Korupsi juga memberikan kontribusi pada nilai defisit fiskal yang besar,
meningkatkan income inequality, dikarenakan korupsi membedakan kesempatan individu dalam
posisi tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas pemerintah pada biaya yang
sesungguhnya ditanggung oleh masyarakat Ada indikasi yang kuat, bahwa meningkatnya
perubahan pada distribusi pendapatan terutama di negara negara yang sebelumnya memakaii
sistem ekonomi terpusat disebabkan oleh korupsi, terutama pada proses privatisasi perusahaan
negara Lebih lanjut korupsi mendistorsi mekanisme pasar dan alokasi sumber daya dikarenakan:
2. Korupsi mengurangi kemampuan pemerintah untuk melakukan perbaikan dalam bentuk peraturan dan kontrol akibat kegagalan pasar (market failure). Ketika kebijakan dilakukan dalam pengaruh korupsi yang kuat maka pengenaan peraturan dan kebijakan, misalnya, pada perbankan, pendidikan, distribusi makanan dan sebagainya, malah akan mendorong terjadinya inefisiensi.
3. Korupsi mendistorsi insentif seseorang, dan seharusnya melakukan kegiatan yang produktif menjadi keinginan untuk merealisasikan peluang korupsi dan pada akhimya menyumbangkan negatif value added.
4. Korupsi menjadi bagian dari welfare cost memperbesar biaya produksi, dan selanjutnya memperbesar biaya yang harus dibayar oleh konsumen dan masyarakat (dalam kasus pajak), sehingga secara keseluruhan berakibat pada kesejahteraan masyarakat yang turun.
5. Korupsi mereduksi peran pundamental pemerintah (misalnya pada penerapan dan pembuatan kontrak, proteksi, pemberian property rights dan sebagainya). Pada akhirnya hal ini akan memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
6. Korupsi mengurangi legitimasi dari peran pasar pada perekonomian, dan juga proses demokrasi. Kasus seperti ini sangat terlihat pada negara yang sedang mengalami masa transisi, baik dari tipe perekonomian yang sentralistik ke perekonomian yang lebih terbuka atau pemerintahan otoriter ke pemerintahan yang lebih demokratis, sebagaimana terjadi dalam kasus Indonesia.
Korupsi memperbesar angka kemiskinan. ini sangat wajar. Selain dikarenakan program-program pemerintah sebagaimana disebut di atas tidak mencapai sasaran, korupsi juga mengurangi potensi pendapatan yang mungkin diterima oleh si miskin. Menurut Tanzi (2002), perusahaan perusahaan kecil adalah pihak yang paling sering menjadi sasaran korupsi dalam bentuk pungutan tak resmi (pungutan liar). Bahkan, pungutan tak resmi ini bisa mencapai hampir dua puluh persen dari total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ini amat mengkhawatirkan, dikarenakan pada negara negara berkembang seperti Indonesia, perusahaan kecil (UKM adalah mesin pertumbuhan karena perannya yang banyak menycrap tenaga kerja).
1. Dampak Korupsi pada Perekonomian Anahsa Ekonometrika
Beberapa tahun terakhir, banyak dilakukan penelitian dengan menggunakan angka indeks korupsi untuk melihat hasilnya pada variabel — variabel ekonomi yang lain. Beberapa hasil penelitian tersebut adalah
Beberapa tahun terakhir, banyak dilakukan penelitian dengan menggunakan angka indeks korupsi untuk melihat hasilnya pada variabel — variabel ekonomi yang lain. Beberapa hasil penelitian tersebut adalah
1. Korupsi Mengurangi Nilai Investasi
Korupsi membuat sejumlah investor kurang percaya untuk menanamklanmodalnya di Indonesia dan lebih memilih menginvestasikannya ke negara-negara yang lebih aman seperti Cina dan India. Sebagai konsekuensinya, mengurangi pencapaian actual growth dari nilai potential growth yang lebih tinggi. Berkurangnya nilai investasi ini diduga berasal dari tingginya biaya yang harus dikeluarkan dari yang seharusnya. ini berdampak pada menurunnya growth yang dicapai. Studi didasarkan atas analisa fungsi produksi dimana growthadalah fungsi dari investasi.
2. Korupsi Mengurangi Pengeluaran pada Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Akibat korupsi pendapatan pemerintah akan terpangkas bahkan lebih dari 50%, sebagai contoh kasus dugaan korupsi Presiden Soeharto yang tidak kunjung kelar yang di sinyalir menggelapkan uang negara sekitar 1,7 triliun. Agar pengeluaran pengeluaran pemerintah tidak defisit maka di lakukan pengurangan pengeluaran pemerintah.
3. Korupsi mengurangi pengeluaran untuk biaya operasi dan perawatan dari infrastruktur
Korupsi juga turut mengurangi anggaran pembiayaan untuk perawatan fasilitas umum.
4. Korupsi menurunkan produktivitas dari investasi publik dan infrastruktur suatu Negara.
5. Korupsi menurunkan pendapatan pajak
Sebagai contoh kasus Gayus Tambunan, seorang pegawai golongan 3A, yang menggelapkan pajak negara sekitar Rp 26 miliar. Dengan demikian pendapatan pemerintah dari sektor pendidikan akan berkurang Rp 26 miliar, itu hanya kasus gayus belum termasuk kasus makelar pajak lainnya.
Korupsi membuat sejumlah investor kurang percaya untuk menanamklanmodalnya di Indonesia dan lebih memilih menginvestasikannya ke negara-negara yang lebih aman seperti Cina dan India. Sebagai konsekuensinya, mengurangi pencapaian actual growth dari nilai potential growth yang lebih tinggi. Berkurangnya nilai investasi ini diduga berasal dari tingginya biaya yang harus dikeluarkan dari yang seharusnya. ini berdampak pada menurunnya growth yang dicapai. Studi didasarkan atas analisa fungsi produksi dimana growthadalah fungsi dari investasi.
2. Korupsi Mengurangi Pengeluaran pada Bidang Pendidikan dan Kesehatan
Akibat korupsi pendapatan pemerintah akan terpangkas bahkan lebih dari 50%, sebagai contoh kasus dugaan korupsi Presiden Soeharto yang tidak kunjung kelar yang di sinyalir menggelapkan uang negara sekitar 1,7 triliun. Agar pengeluaran pengeluaran pemerintah tidak defisit maka di lakukan pengurangan pengeluaran pemerintah.
3. Korupsi mengurangi pengeluaran untuk biaya operasi dan perawatan dari infrastruktur
Korupsi juga turut mengurangi anggaran pembiayaan untuk perawatan fasilitas umum.
4. Korupsi menurunkan produktivitas dari investasi publik dan infrastruktur suatu Negara.
5. Korupsi menurunkan pendapatan pajak
Sebagai contoh kasus Gayus Tambunan, seorang pegawai golongan 3A, yang menggelapkan pajak negara sekitar Rp 26 miliar. Dengan demikian pendapatan pemerintah dari sektor pendidikan akan berkurang Rp 26 miliar, itu hanya kasus gayus belum termasuk kasus makelar pajak lainnya.
5. Distribusi
Ø Latar Belakang
Masalah distribusi pembangunan insfrastruktur penunjang tersebut sangat berdampak baik bagi masyarakat, seperti cepatnya perpindahan barang dan orang (transportasi), atau meratanya distribusi barang dan jasa. Namun, pembangunan besar-besaran insfrastruktur tersebut nampaknya meruntuhkan jati diri bangsa sebagai bangsa yang besar dan kaya. Bagaimana tidak, hutang Negara yang selangit yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur kiranya akan memakan korban dengan berpindah kepemilikannya BUMN sebagai aset bangsa, utang yang besar tersebut seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat secara langsung.
untuk solusinya yaitu, 1) harusnya menyadari bahwasannya kesejahteraan rakyat dan keadilan rakyat menjadi prioritas pembangunan di negeri ini 2) memntingkan apa yang lebih dahulu dipentingkan 3) banyak unsur yang harus dipenuhi sebuah bangunan agar bisa mendapatkan SLF. 4) harusnya ada pantauan dari pihak pemerintahan 5) meningkatkan kualitas insfrastruktur perkotaan.
Ø Penjelasan
Tujuan Distribusi
Tujuan penyaluran produk dari produsen ke konsumen yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yaitu :
Menyalurkan produk dari produsen ke konsumen
Pendistribusian memiliki tujuan utama yaitu mengantarkan barang maupun jasa dari produsen ke konsumen.
Mempertahankan dan mengembangkan kualitas produksi
Proses pendistribusian memberikan produsen waktu untuk lebih fokus pada kegiatan produksi. Kegiatan pendistribusi yang dilakukan oleh distributor memberikan produsen kesempatan untuk mengembangkan kualitas produksinya.
Menjaga stabilitas perusahaan
Selain membuat fokus produsen atau perusahaan. Aktivitas pendistribusian juga mampu mengembangkan saluran baru dan kesempatan bagi banyak orang. Sehingga perusahaan akan lebih banyak yang menopang dan lebih stabil.
Sebagai pemerataan perolehan produk di setiap wilayah
Semakin banyak distirbutor dari berbagai daerah maka akan semakin banyak pula konsumen yang memperoleh produk. Produk yang diperoleh juga dapat lebih mudah untuk tersebar di berbagai wilayah.
Peningkatan nilai barang dan jasa
Melalui kegiatan distibusi maka akan ada peningkatan nilai suatu produk. Sebagai contoh yang dilakukan pada komoditas cabai. Cabai yang dijual oleh petani di Kulonprogo Yogyakarta akan meningkat harganya saat dibawa pedagang ke Jakarta.
Supaya proses produksi merata
Kegiatan produksi dapat dilakukan secara merata bila proses pendistribusian berjalan baik. Distributor di setiap wilayah dapat mendorong kegiatan produksi di wilayah yang terdapat distributor.
Mempertahankan kontinuitas proses produksi
Adanya distributor aktif menandakan adanya permintaan dari produk. Berdasarkan hal ini maka kegiatan produksi akan terus berjalan selagi pasar masih ada.
Menjaga stabilitas harga barang dan jasa
Melalui proses pendistribusian melalui distributor maka harga produk di pasaran akan stabil. Kestabilan harga mengikuti kondisi sesuai dengan permintaan pasar.
Jenis Jenis Distribusi
Berdasarkan komunikasi yang terjalin antara produsen dan konsumen. Maka terdapat 3 jenis distribusi. Tiga Jenis ditirbusi tersebut antara lain :
Distribusi Langsung
Kegiatan pendistribusian dilakukan langsung oleh produsen kepada konsumen tanpa ada perantara. Contoh distribusi langsung yaitu seorang petani yang langsung menjual hasil panennya kepada konsumen.
Distribusi Semi Langsung
Distribusi semi langsung dilaksanakan melalui saluran yang dimiliki oleh perusahaan produsen. Pihak lembaga pemasaran miliki produsen/perusahaan mengantar produk kepada konsumen.
Distribusi Tidak Langsung
Aktivitas distribusi dijalankan oleh lembaga pemasaran di luar dari perusahaan produsen. Pihak distributor luar menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. Contoh kegiatan adalah penjual produk kecantikan yang menjual produknya melalui agent atau retail.
Saluran Distribusi
Pada setiap aktivitas pendistribusian pasti melalui saluran.
Pengertian saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen dalam rangka mendistribusikan produk ke konsumen.
Setelah suatu produk dihasilkan kemudian hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana memilih saluran yang tepat supaya lebih efisien.
Maka dari itu strategi distibusi diperlukan untuk memilih saluran mana yang paling memberikan keuntungan yang tinggi.
Pelaku Kegiatan Distribusi
Kegiatan pendistribusian tidak akan berlangsung dengan baik tanpa adanya pelaku di dalamnya. Terdapat beberapa aktor dalam aktivitas pendistribusian yang perlu dipahami. Diantaranya adalah :
Pedagang
Pemain distributor yang membeli produk dari produsen atas kemauan sendiri. Produk tersebut kemudian dijual kembali ke pedagang lain atau konsumen akhir. Terdapat dua macam pedagang yaitu pedagang besar dan kecil. Pedagang besar biasa disebut pengepul. Pedagang kecil disebut pengecer.
Agen
Lembaga pemasaran yang diakui oleh produsen atau perusahaan untuk mendistribusikan produk ke konsumen. Lembaga ini biasanya memiliki izin atas nama perusahaan produsen. Secara resmi agen adalah lembaga distibutor resmi dari suatu perusahaan produsen.
Makelar
Suatu lembaga pemasaran yang menjual produk menggunakan nama pihak lain.
Eksportir
Orang, sekelompok orang atau lembaga yang membeli produk dari dalam negeri kemudian melakukan penjualan ke luar negeri.
Komisioner
Distributor yang bertugas seperti makelar namun melaksanakan transaksi jual beli menggunakan nama sendiri. Dalam hal ini komisioner bertanggung jawab pula dalam aktivitasnya. Adapun komisi merupakan imbalan dari hasil kinerja komisioner.
Tugas Distributor
Pelaku disitribusi atau yang disebut distributor memiliki tugas dalam menjalankan aktivitasnya. Adapun tugas tersebut adalah :
- Memperoleh produk yang berasal dari produsen maupun pedagang yang lebih besar.
- Mengkelompokkan produk berdasarkan ukuran, jenis dan kualitas.
- Mempromosikan produk kepada calon konsumen dengan berbagai strategi promosi.
6. Transmigrasi Yang Tidak Merata
Ø Latar Belakang
salah satu masalah kependudukan di indonesia adalah transmigrasi yang tidak merata. transmigrasi yang tidak merata dengan maksud wilayah yang sangat
kebanyakan penduduk Indonesia berada di pulau Jawa. Ini disebabkan oleh banyak hal terutama karena pulau Jawa sebagai pusat pemerintahan di Indonesia, banyaknya universitas ternama yang berada di pulau Jawa serta banyaknya perusahaan besar yang membuka pabrik disana. maka dari itu diwilayah lain menjadi tidak merata.
untuk mengatasinya adalah 1) Pemerataan pembangunan 2) Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah 3) meratakan persebaran penduduk di Indonesia 4) pengelolaan SDA di daerah transmigras 5) meningkatkan pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia
Ø Penjelasan
Tujuan resmi program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk di pulau Jawa [1], memberikan kesempatan bagi orang yang mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. Kritik mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berupaya memanfaatkan para transmigran untuk menggantikan populasi lokal, dan untuk melemahkan gerakan separatis lokal. Program ini beberapa kali menyebabkan persengketaan dan percekcokan, termasuk juga bentrokan antara pendatang dan penduduk asli setempat.
Seiring dengan perubahan lingkungan strategis di Indonesia, transmigrasi dilaksanakan dengan paradigma baru sebagai berikut:
- Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan
- Mendukung kebijakan energi alternatif (bio-fuel)
- Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia
- Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan
- Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan
Transmigrasi tidak lagi merupakan program pemindahan penduduk, melainkan upaya untuk pengembangan wilayah. Metodenya tidak lagi bersifat sentralistik dan top down dari Jakarta, melainkan berdasarkan Kerja sama Antar Daerah pengirim transmigran dengan daerah tujuan transmigrasi. Penduduk setempat semakin diberi kesempatan besar untuk menjadi transmigran penduduk setempat (TPS), proporsinya hingga mencapai 50:50 dengan transmigran Penduduk Asal (TPA).
Dasar hukum yang digunakan untuk program ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia]] Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (sebelumnya UU Nomor 3 Tahun 1972)dan Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Sebelumnya PP Nomor 42 Tahun 1973), ditambah beberapa Keppres dan Inpres pendukung. Syarat untuk menjadi Transmigran :
- Warga Negara Indonesia adalah setiap warga negara yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia.
- Berkeluarga dibuktikan dengan Surat Nikah dan Kartu Keluarga.
- Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
- Berusia antara 18 sampai dengan 50 tahun sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), kecuali diatur lain dalam perjanjian kerja sama antar daerah.
- Belum pernah bertransmigrasi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah di mana pendaftar berdomisili.
- Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter.
- Memiliki keterampilan sesuai kebutuhan untuk mengembangkan potensi sumber daya yang tersedia di lokasi tujuan sebagaimana diatur dalam perjanjian kerja sama antar daerah.
- Menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan kewajiban sebagai transmigran.
- Lulus seleksi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Lulus dari Tim yang diberikan wewenang untuk melaksanakan seleksi.\
7. Pengelolaan SDA yang belum Maksimal
Ø Latar Belakang
indonesia merupakan negara yang banyak akan sumber daya alam(SDA) di urutan ke 2 setelah Brazil. Di Indonesia penggunaannya amat sangat banyak sehingga belum bisa memikirkan nanti dampak nya bagaimana apabila tidak ada SDA. maka diperlukannya cara pengelolaan SDA yang diperkiraan. oleh sebab itu, perlunya kesadaran dari masing-masing.
untuk mengatasinya adalah 1) mengontrol proses SDA 2) menggunakan SDA seperlunya 3) mematikan air apabila tidak digunakan 4) Melarang penggunaan bahan kimia dan peledak saat mencari kimia 5) Melakukan reklamasi pantai
Ø Penjelasan
Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam yang cukup berpotensi. Sehingga untuk menjaga kelastarian sumber daya alam tetap ada, maka dibutuhkan prinsip-prinsip seperti yang dijelaskan sebelum.
1. Prinsip Optimal
Dalam Undang-Undang Dasar pada pasal 33 ayat 3 menyatakan jika: Bumi, air, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk sebesarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan pasal tersebut, dapat dijelaskan jika optimalisasi pengelolaan sumber daya alam harus benar-benar dilakukan. Yang dimaksudkan dengan optimalisasi disini dapat berbentuk pemanfaatan sumber daya alam dengan mengambil kekayaan alam yang ada secara menyeluruh serta memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian yang dapat terjadi.
Selain itu pengoptimalan tersebut juga demi kepentingan rakyat dan negara namun tetap memperhatikan penggunaan yang berkelanjutan dari sumber daya alam tersebut kedepannya. Meskipun begitu, optimalisasi ini tidak hanya memperbolehkan semuanya mengambil kekayaan tanpa adanya batasan serta perencanaan yang tidak matang. Namun dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab, bijaksana serta menerapkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan, dalam maksudnya sebagai berikut:
- Yang dimaksudkan dengan pembangunan berkelanjutan disini adalah pembangunan yang mana dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan masa kini namun tidak mengorbankan hak pemenuhan pada generasi yang akan datang. (baca juga: Bentuk-Bentuk Konflik Sosial)
- Artinya, eksploitasi kekayaan alam adalah sesuatu yang nyata dan dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan saat ini namun tetap tidak mengorbankan kebutuhan di masa yang akan datang.
- Sehingga nantinya generasi kedepannya tetap dapat merasakan serta menikmati kekayaan alam yang ada saat ini. (baca juga: Pengertian Perubahan Kebudayaan)
Contohnya saja, belakangan ini sedang ramai dibahas mengenai cadangan minyak dunia, terutama yang ada di Indonesia semakin menipis. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melakukan beberapa langkah untuk mencegah kondisi tersebut. Salah staunya dengan mengeluarkan kebijakan mengenai konversi minyak tanah dalam bentuk gas. Kebijakan ini ada berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli mengenai ketersediaan kekayaan alam gas yang masih melimpah di Indonesia.
Kebijakan tersebut merupakan contoh dari pemanfaatan kekayaan alam dengan maksimal namun tak perlu mengorbakan kebutuhan generasi yang akan datang. Selain itu usaha lainnya yang bisa dilakukan adalah menggunakan sumber energi alternatif. Penggunaan sumber energi alternatif ini akan sangat efektif untuk menekan penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Tak hanya itu saja penggunaan sumber daya alternatif akan membuat pencemaran dan efek negatif lainnya dapat berkurang. (baca juga: Tokoh Sosiologi)
Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam dalam bentuk lestari merupakan pengelolaan sumber daya alam serta ekosistem yang ada, tujuannya adalah untuk dapat mempertahankan bentuk dan sifatnya. Prinsip lestari di dalam pengelolaan sumber daya alam ini merupakan upaya yang mana dilakukan agar dapat menjaga sumber daya alam yang ada. Sumber daya alam tersebut harus dikelola dengan seimbang sehingga menjamin keberlanjutan dari pembangunan nasional. Berikut ini beberapa penerapan konsep dari prinsip lestari:
1. Menggunakan Pupuk Organik
Penggunaan pupuk organik di dalam pertanian akan sangat tepat dikarenakan dapat menjaga kelestarian dari tanah yang digunakan. Kesuburan tanah yang menggunakan pupuk organik tidak mudah hilang dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia dikarenakan selalu mengalami regenarasi dari jasad-jasad hidup yang ada di dalam pupuk organik. Berbeda dengan pupuk kimia yang mana banyak terkandung zat-zat kimia di dalamnya sehingga tidak semuanya dapat diuraikan dengan jasad renik. (baca juga: Ciri-Ciri Kelompok Sosial)
2. Penggunaan Pestisida Sesuai Dengan Kebutuhan
Penggunaan pestisida dalam pertanian tentu menjadi hal yang wajar untuk mencegah adanya serangan hama dan penyakit yang merugikan. Namun untuk tetap menjaga kelestarian dari sumber daya alam, maka penggunaan pestisida harus sesuai dengan kebutuhan agar tidak banyak residu yang mengendap. Bila banyak residu yang mengendap tentu saja akan mempengaruhi kesuburan tanah dan kualitas tanaman yang dihasilkan. (baca juga: Peninggalan Zaman Logam)
3. Pelestarian Tanah
Upaya dari pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan-kegiatan seperti mengadakan penghijauan kembali pada tanah yang gundul. Untuk daerah yang posisinya miring, maka dibangun terasering agar menghambat aliran dari air hujan. Sehingga terhindar dari resiko longsor. (baca juga: Sejarah Kerajaan Kediri)
4. Pelestarian Udara
Upaya-upaya pelestarian udara yang dapat dilakukan antara lain adalah:
- Mengupayakan pengurangan dari gas sisa-sisa pembakaran. Misalnya saja seperti pengurangan emisi gas yang berbahaya, pemasangan filter di cerobong pabrik. (baca juga: Ciri-Ciri Pranata Sosial)
- Mengadakan upaya penanaman pohon di lingkungan sekitar sehingga dapat menyerap gas-gas berbahaya. Selain itu, tanaman yang ada juga dapat memproduksi oksigen bagi manusia melalui proses fotosintesis.
- Menekan penggunaan pemakaian gas kimia yang mana bisa merusak lapisan ozon yang ada di atmosfer. (baca juga: Jenis lembaga sosial)
5. Pelestarian Hutan
Dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam ini, ada dua prinsip yang paling diutamakan di dalamnya yaitu optimal dan lestari. Upaya-upaya pelestarian hutan yang dapat dilakukan antara lain adalah:
- Penanaman hutan kembali atau reboisasi pada hutan yang gundul. (baca juga: Penyebab Terjadinya Konflik)
- Kebijakan mengenai pembabatan hutan-hutan secara sewenang-wenang.
- Menerapkan sistem tebang pilih dan tebang tanam.
- Adanya sanksi yang berat untuk pelaku pelanggar peraturan mengenai pengelolaan hutan. (baca juga: Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional)
6. Pelestarian Laut dan Pantai
Mulai dari membuat peraturan Sumber Daya Alam, sebagai operator pengelolaan Sumber Daya Alam, serta saling mengontrol dalam proses pengelolaan Sumber Daya Alam. Upaya-upaya pelestarian laut dan pantai yang dapat dilakukan antara lain adalah:
- Melarang pencurian batu karang di sekitaran pantai ataupun dasar laut.
- Melarang penggunaan bahan kimia dan peledak saat mencari kimia.
- Melakukan reklamasi pantai, denganc ara penanaman tanaman bakau di pinggiran pantai. (baca juga: Pengertian Mediasi)
7. Pelestarian Flora dan Fauna
Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam, upaya pelestarian flora dan fauna ini dilakukan dengan membangun suaka maragsatwa dan cagar alam. Suaka marga satwa merupakan kawasan hutan yang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi hewan-hewan yang dilindungi dan tidak diburu. Sedangkan cagar alam merupakan kawan hutan yang mana dijadikan sebagai tempat melindungi tumbuhan, hewan, tanah, serta tempat-tempat yang bersejarah lainnya. (baca juga: Unsur-Unsur Budaya)
http://usahamodalkecil31.blogspot.co.id/2012/06/solusi-untuk-mengurangi-pengangguran-di.html
http://imanarsyad.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-kemiskian-dampak-akibat-dan.html
https://brainly.co.id/tugas/214059#readmore
https://sarulmardianto.wordpress.com/kemiskinan-di-indonesia/
http://disedwi.blogspot.co.id/2016/04/pengaruh-inflasi-erhadap-perekonomian.html
https://indragunawan0605.wordpress.com/2013/11/20/dampak-korupsi-bagi-perekonomian-indonesia/
https://www.kompasiana.com/setiapaelani2324484/5a434718bde5756a49072987/3-tahun-40-hari-nawacita-jokowi-jk-membangun-insfrastruktur-penunjang-ekonomi-indonesia-dalam-upaya-kesejahteraan-rakyat
http://jurnalmanajemen.com/distribusi/
http://genbagus.blogspot.com/2013/06/upaya-meratakan-persebaran-penduduk.html
https://materiips.com/prinsip-prinsip-pengelolaan-sumber-daya-alam
https://sarulmardianto.wordpress.com/kemiskinan-di-indonesia/
http://disedwi.blogspot.co.id/2016/04/pengaruh-inflasi-erhadap-perekonomian.html
https://indragunawan0605.wordpress.com/2013/11/20/dampak-korupsi-bagi-perekonomian-indonesia/
https://www.kompasiana.com/setiapaelani2324484/5a434718bde5756a49072987/3-tahun-40-hari-nawacita-jokowi-jk-membangun-insfrastruktur-penunjang-ekonomi-indonesia-dalam-upaya-kesejahteraan-rakyat
http://jurnalmanajemen.com/distribusi/
http://genbagus.blogspot.com/2013/06/upaya-meratakan-persebaran-penduduk.html
https://materiips.com/prinsip-prinsip-pengelolaan-sumber-daya-alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar